
TENGGARONG – Dari penelitian Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bersama Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mayoritas terjadi akibat faktor ekonomi. Hal ini mendorong DP3A untuk terus mendorong pemberdayaan perempuan di rumah tangga agar dapat mandiri perekonomian untuk keluarganya. Dengan memberi peningkatan dan pembekalan kapasitas sumber daya.
Hal ini diungkapkan Sekretaris DP3A Kukar Hero Suprayetno. Ia mengatakan bahwasanya selain DP3A, beberapa OPD lainnya juga memiliki program yang fokus dalam pemberdayaan perempuan ini. Seperti Distransnaker dengan pelatihan bagi janda, serta DiskopUKM menyediakan pelatihan bagi pelaku usaha perempuan. Dan kedepan, DP3A Kukar juga akan persiapkan program pemberdayaan perempuan di b bidang ekonomi.
“Ini sesuai dengan program Bupati Kukar Edi Damansyah, yakni peningkatan SDM untuk masyarakat yang sejahtera,” tutur Hero, Rabu (15/5).
Dijelaskan Hero, untuk mencapai mandiri ekonomi. Beberapa perempuan seringkali menghadapi kemampuan hidup yang terbatas. Untuk itu, Pemkab Kukar ikut hadir untuk membantu meningkatkannya. Dengan program-program pemberdayaan, memiliki bekal, permodalan hingga sarana prasarana pendukung. Dengan terwujudnya perempuan mandiri ekonomi, Hero meyakini angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan.
“Akan kita laksanakan dalam waktu dekat ini. Pemberdayaannya akan fokus di sektor ekonomi, karena ini berkesinambungan pentingnya bagi keluarga. Mulai dari kemiskinan, stunting hingga persoalan kekerasan,” tandasnya. (adv)
Related Posts
Pengembangan Sektor Pertanian Jadi Prioritas Desa Perjiwa
Kolaborasi Dengan Perusahaan, 86 LPJU Dipasang Di Desa Benua Puhun
Lahan Eks Tambang Dimanfaatkan Jadi Pengembangan Sektor Pertanian Dan Peternakan Di Kecamatan Sangasanga
Desa Tuana Tuha Tingkatkan Produksi Gula Semut
Pemkab Kukar Terus Upayakan Regenerasi Petani