
Kanal Kukar- Tak hanya keberhasilannya membangun infrastruktur, perekonomian serta kesejahteraan masyarakat, kepemimpinan Bupati Kukar Edi Damansyah kini semakin diakui setelah ia mencatatkan diri sebagai Bupati Kukar dengan peraih pendapatan asli daerah (PAD) tertinggi sepanjang Kabupaten Kukar terbentuk.
Kepiawaiannya memimpin Kukar, membuat Edi Damansyah tak ingin jika Kukar terlena dengan dana bagi hasil migas (DBH) dari pusat. Optimalisasi PAD pun ia lakukan di seluruh sektor di masing-masing OPD. Bahkan, Edi Damansyah optimis, tren PAD tersebut akan terus meningkat seiring keseriusan pegawai serta keberadaan data potensi PAD yang sudah dihimpun Badan Pendapatan Asli Daerah (Bapenda) saat ini.
Untuk tahun 2019 lalu, Bupati Kukar Edi Damansyah berhasil menghimpun PAD Kukar sebesar Rp 507,6 miliar atau melampaui target tahun 2019 sebesar Rp 391,6 miliar. Terdapat peningkatan capaian sekitar 129 persen dari targer. Angka tersebut meningkat tajam dari tahun 2018 sebesar Rp 303,9 miliar dengan target sebesar Rp 351,77 miliar
Sama halnya dengan tahun 2018 yang belum memenuhi target, pada tahun 2017 raihan PAD sebesar Rp 435,51 miliar dari target yang dipatok sebear Rp 453,4 miliar. Sedangkan pada tahun 2016, PAD yang diperoleh sebesar Rp 267 miliar dengan target Rp 285,09 miliar.
“PAD ini memang menjadi salah satu fokus kami untuk dicapai. Saya tidak ingin Kukar ini terlena dengan dana transfer dari pusat saja. Sehingga, Bapenda saat ini juga tidak lagi bekerja sendiri, melainkan saling berkoordinasi dengan OPD lain yang lingkungan kerjanya memiliki potensi PAD,” ujar Bupati Kukar Edi Damansyah.
Untuk realisasi pajak yang juga menjadi penyumbang PAD, mengalami kenaikan cukup besar. Dari yang ditargetkan hanya Rp 60,2 miliar ternyata yang diraih mencapai Rp 74,5 miliar. Capaian diperkirakan sebesar 123,71 persen.
Berbagai kantung-kantung perekonomian di Kukar pun menjadi sasaran penyumbang PAD. Kemudahan melakukan transaksi pungutanpajak serta restribusi, juga perbaikan sistem pelayanan dan pengawasan menjadi salah satu hal yang berperan meningkatkan PAD tersebut. Termasuk dengan sistem berbasis aplikasi. Misalnya saja aplikasi Layanan Informasi Pelaporan Pajak Restoran (LAI-PORE) yang dipasang di mesin kasir, semakin memudahkan pengawasan pajak restoran di Kukar.
“Sejak awal, saya ingin memperbaiki sistem pelayanan serta pengawasannya. Begitu juga tata cara pembayaran kita harapkan menjadi lebih mudah lagi,” imbuh Edi.
Dengan nada optimis, Bupati Kukar Edi Damansyah meyakini, dengan sinergitas antar sektor, seperti di bidang pariwisata, pertanian, serta infrastruktur, maka PAD Kukar tahun 2020 akan terus meningkat. Sebab lanjut bupati, sektor-sektor tersebut saling mempengaruhi peluang potensi PAD yang akan dicapai.
“Sekali lagi yang ingin saya sampaikan adalah, niat yang tulus serta kepemilikan data akan semakin membuat kerja kita menjadi mudah. Itu yang ingin terus saya tekankan kepada para pegawai di seluruh OPD di Kukar,” tutup Edi. (PW)
Related Posts
Pengembangan Sektor Pertanian Jadi Prioritas Desa Perjiwa
Kolaborasi Dengan Perusahaan, 86 LPJU Dipasang Di Desa Benua Puhun
Lahan Eks Tambang Dimanfaatkan Jadi Pengembangan Sektor Pertanian Dan Peternakan Di Kecamatan Sangasanga
Desa Tuana Tuha Tingkatkan Produksi Gula Semut
Pemkab Kukar Terus Upayakan Regenerasi Petani