
KUTAI KARTANEGARA – Desa Perjiwa di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, terus memantapkan langkah untuk memajukan sektor pertanian dengan mengadopsi teknologi modern dan prinsip keberlanjutan.
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui optimalisasi lahan pertanian.
Menurut Sekretaris Desa Perjiwa, Juharto, pengembangan sektor pertanian menjadi prioritas utama dalam program pembangunan desa.
“Kami berkomitmen memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Kamis (21/11/2024).
Saat ini, Desa Perjiwa mengelola 40,67 hektare lahan produktif yang digarap oleh 10 kelompok tani. Dalam pengelolaannya, desa ini memanfaatkan berbagai program pemerintah, mulai dari pengadaan alat berat, sistem irigasi modern, hingga pelatihan bagi para petani.
“Selain modernisasi alat, kami juga menggandeng penyuluh pertanian untuk memberikan edukasi tentang pola tanam yang tepat, manajemen hasil panen, dan penggunaan pupuk organik,” jelas Juharto.
Pendekatan ini bertujuan menjaga kesuburan tanah sekaligus mengurangi dampak buruk terhadap ekosistem lokal.
Modernisasi pertanian di Desa Perjiwa juga diharapkan membuka peluang pemasaran hasil tani ke luar daerah.
Menurut Juharto, penggunaan teknologi ramah lingkungan menjadi salah satu nilai tambah yang dapat menarik minat pasar, baik dari sektor domestik maupun internasional.
Ke depan, Desa Perjiwa berencana memperluas kolaborasi dengan pihak swasta dan akademisi untuk menciptakan inovasi di bidang pertanian.
“Kolaborasi ini kami yakini mampu mempercepat transformasi pertanian desa menjadi lebih unggul dan kompetitif,” imbuhnya.
Dengan potensi lahan yang masih luas, Desa Perjiwa diproyeksikan menjadi mitra strategis bagi berbagai institusi agribisnis. Langkah ini diyakini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menempatkan Desa Perjiwa sebagai model desa pertanian modern di Kabupaten Kutai Kartanegara. (Ra)