Saturday 5th October 2024

Pesisir Tak Ingin Terpecah, Momentum Pencalonan Edi – Rendi di Pilkada Sudah Ditunggu Lama

KANALKUKAR, MUARA BADAK- HUJAN deras mengguyur Kecamatan Muara Badak Sabtu (24/10) kemarin. Suasana kampanye Paslon Edi Damansyah – Rendi Solihin, tetap berjalan dengan khidmat. Semangat warga setempat begitu bergelora menyambut figur pemimpin Kukar ini.

Razak, Pemuda Kecamatan Muara Badak yang juga poitisi Partai Golkar tak bisa lagi menahan semangatnya. Ia mendeklarasikan Edi – Rendi sebagai figur pemimpin yang sudah ditunggu lama warga pesisir Kukar. Tak sekedar dianggap ideal, Edi – Rendi juga memang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memimpin Kukar.

Razak mengatakan, majunya Rendi Solihin dalam Pilkada Kukar juga merupakan sebuah kebanggaan bagi masyarakat pesisir Kukar. Apalagi, kiprahnya berasal dari keluarga nelayan. Ditambah lagi kemandiriannya menjadi pengusaha dilanjutkan politisi muda peraih suara terbanyak dalam pemilihan legislatif di Kukar periode ini.

“Kita sebagai warga pesisir tidak mau terpecah dengan pilihan yang lain. Kita bangga dengan pemuda yang sebentar lagi akan maju menjadi kepala daerah di Kukar. Maka tidak ada alasan, kita tidak mendukung orang yang menjadi bagian dari kita ini” katanya.

Keinginan warga Kukar di pesisir untuk membangun daerah otonomi baru (DOB) yang tak kunjung terealisasi, seolah mulai terobati dengan kehadiran figur Rendi Solihin. Ia menyebut, suara, hati dan pikiran masyarakat pesisir kini juga telah dirasakan langsung oleh Rendi Solihin.

“Ini momentum dan kesempatan besar kitta masyarakat pesisir. Pak Edi Damansyah memberi kesempatan memilih pemuda pesisir untuk maju memimpin Kukar bersama beliau. Tidak lain tujuannya untuk membangun pesisir lebih baik,” imbuhnya.

Arsyad, warga Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak turut memberikan pernyataan yang mengejutkan. Ia menyebut program Edi – Rendi ingin memajukan pertanian dan perikanan di Kukar patut didukung. Sehingga, masyarakat Muara Badak tak terus bergantung pada sektor migas dan sumber daya alam (SDA).

“Saya pak, tidak mungin memilih yang lain. Saya akan ajak istri dan keluarga besar saya untuk memilih kolom yang ada gambarnya. Itu juga untuk kemajuan kita bersama,” kata Arsyad.

Sejumlah desa di Kecamatan Muara Badak dikunjungi Rendi Silihin hari itu. Di antaranya Desa Tanjung Limau, Desa Muara Badak Ilir hingga Desa Saliki. Warga tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mendengarkan langsung program Edi – Rendi dalam masa kampenye itu.

Yang menarik adalah, program Edi – Rendi ini, akan langsung masuk dalam RPJMD Pemkab Kukar saat mereka terpilih berpasangan menjadi kepala daerah di Kukar.

Rendi Solihin pun mengaku terharu da tidak menyangka atas tingginya dukungan dari masyarakat bawah. Terutama kata dia, warga pesisir di Kukar saat ini banyak yang menyampaikan langsung keluh kesah ataupun sekedar saran dalam kemajuan Kukar.

Disatu sisi, ia sebagai warga yang tumbuh di kawasan pesisir Kukar merasa bangga. Tak hanya karena sebagian kawasan pesisir Kukar menjadi Ibu Kota Negara (IKN), tetapi juga karena dirinya menjadi calon kepala daerah termuda yang tercatat dalam sejarah berdirinya Kukar. Termasuk label putra pesisir yang disematkan dalam panggung politik di Pilkada Kukar.

“Tidak mungkin saya orang pesisir, tidak memanfaatkan dengan baik kesempatan besar untuk membangun Kukar khususnya masyarakat di pesisir,” kata Rendi.

Misalnya saja, untuk 25 ribu nelayan di Kukar akan mendapat bantuan untuk meningkatkan hasil tangkapan. Begitu juga untuk menahan perputaran uang di sektor perikanan di Kukar, ia juga akan membangun berbagai infrastruktur nelayan. Seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan sebagainya.

“Kalau bicara soal perikanan, saya ini adalah anak nelayan. Jadi kalau tujuannya bukan untuk menyejahterakan nelayan, tentunya tidak mungkin,” kata Rendi Solihin.

Pembangunan pusat pelatihan kerja juga menjadi salah satu prioritas saat menjadi kepala daerah di Kukar. Bahkan tempat pelatihan kerja itu akan dibangun di tiga zona di Kukar. Yiatu zona tengah, hulu dan pesisir. Sehingga membuat masyarakat dekat dengan lokasinya. Itu juga untuk mendukung program Kukar Siap Kerja yang menjadi program unggulan Edi – Rendi.

“Berdiri di barisan milenial, membuat saya paham dan sering mendengar langsung apa keluhan mereka. Selain lapangan pekerjaan, juga keterampilan khusus. Saya juga ingin mendorong pemuda milenial menjadi pelaku industri kreatif di Kukar,” lanjutnya.

Disektor pertanian, ia juga menyiapkan berbagai program. Seperti swasembada jagung 30 ribu hektar, pembuatan 120 embung, pembangunan 120 kilometer jalan usaha tani hingga bantuan peralatan pertanian.

“Pak Edi juga sebagai sosok yang inspiratif dan inovatif sekali. Program untuk rumah ibadah, kemajuan RT hingga pendidikan, akhirnya menjadi fokus utama bagi kami. Beliau sering turun langsung ke desa-desa, sehingga mudah melihat perkembangan dan harapan warga Kukar secara langsung,” ujar politisi Parai Golkar itu.

Sementara Edi Damansyah juga menyebut karakter masyarakat Muara Badak terbilang menarik. Selain kritis, warga setempat kata dia sering menunjukan banyak inovasi. Baik dibidang UMKM, pariwisata bahkan pertanian. Edi Damansyah pun bercerita, dirinya pernah dalam satu pekan mengunjungi Kecamatan Muara Badak hingga tiga kali dengan urusan yang berbeda.

“Namun tidak ada perasaan lelah ketika sudah bertemu dengan warga dan sahabat di Muara Badak. Kita saling terbuka untuk kemajuan Kukar,” kata Edi Damansyah.

Penulis : Saleh Hidayat
Editor : Andi Akbar

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below